5.416 Guru Bantu di Jakarta Akan Diangkat Menjadi CPNS
Pengangkatan Guru Bantu Menjadi CPNS Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Guru Bantu, CPNS , guruCPNS dan Guru Honorer – Dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta
akan mengangkat 5.416 guru bantu menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Ditargetkan pengangkatan ribuan guru bantu ini pada tahun cpns 2016 dan cpns
2017. Sehingga mereka mendapatkan tunjangan yang sama dengan guru-guru yang
sudah menjadi PNS.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhima,
mengatakan, pengangkatan guru bantu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
guru yang sudah berjasa mendidik dan membina peserta didik di Jakarta. “Saat
ini, pengangkatan ribuan guru bantu sedang dalam proses pemberkasan. Mudah-mudahan
nanti mereka dapat diseleksi menjadi CPNS,” kata Arie di Balai Kota DKI,
Jakarta, Kamis (23/7).
Tidak hanya itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga sedang
berjuang untuk menaikkan gaji guru honorer. Sehingga mereka bisa mendapatkan
honor setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI senilai Rp 2,7 juta per
bulan. “Gaji guru honorer yang masih di bawah UMP, sudah kita usulkan untuk
naik sesuai dengan UMP. Karena mereka juga banyak jasanya bagi dunia pendidikan
di Jakarta,” ujarnya.
Gaji Guru Bantu Masih Memprihatinkan
Berdasarkan informasi yang diperoleh, gaji yang diterima
guru honorer dan guru bantu memang di bawah UMP. Minimal mereka mendapatkan
gaji mulai dari besar Rp 800.000 hingga Rp 1,7 juta per bulan.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto,
mengatakan, awalnya jumlah guru bantu yang akan diangkat menjadi CPNS ada
sebayak 5.421 orang. Tetapi karena ada yang meninggal dunia, maka guru bantu
yang akan diangkat menjadi CPNS ada sebanyak 5.416 orang.
Pengangkatan Dilakukan Secara Bertahap
Mereka akan diangkat secara bertahap mulai dari tahun ini
hingga tahun 2017 mendatang. Diharapkan, pada tahun 2017, 5.416 guru bantu
seluruhnya telah diangkat menjadi CPNS. “Data awal memang tercatat ada 5.421
guru bantu. Tetapi karena ada lima orang yang meninggal, jadi yang tersisa
sebanyak 5.416. Data ini sudah dikunci oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kempan dan RB). Mereka inilah yang akan
diproses pengangkatannya,” kata Sopan.
Saat ini, proses penyeleksian sedang dilakukan, yakni
seleksi administrasi untuk validasi data yang dimiliki para guru bantu
tersebut. Seleksi juga dilakukan untuk mengetahui apakah legalitas mereka
menjadi guru benar atau tidak.
“Hari ini proses seleksi administrasi akan ditutup.
Selanjutnya, data administrasi guru bantu akan dibawa ke Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) DKI dan selanjutnya akhir bulan Juli diserahkan ke Badan
Kepegawaian Nasional (BKN) untuk proses validasi terakhir," jelasnya.
Pengangkatan Guru Bantu Menjadi CPNS Telah Mendapat Persetujuan DPRD Provinsi DKI Jakarta
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan,
mengatakan, pengangkatan guru bantu telah didiskusikan Pemprov DKI dengan DPRD
DKI Jakarta sewaktu pembahasan APBD DKI 2015 lalu. Menurutnya, kebutuhan guru
bantu sudah sangat mendesak bagi dunia pendidikan, mengingat banyak guru-guru
yang sudah memasuki masa pensiun.
“Kita kan sudah lama tidak melakukan perekrutan guru.
Padahal mayoritas guru sekarang sudah menjelang usia pensiun. Karena itu, sudah
sangat mendesak melakukan perekrutan, prioritasnya guru bantu dan guru honorer.
Sumber perekrutannya ya itu,” ujar Pantas.