Rayendra Sukarmaji selaku Sekretaris Daerah Kota Bekasi menyatakan bahwa Walikota dan Wakil Walikota sudah memberikan instruksi untuk memeriksa kembali ijazah-ijazah tersebut. "Pak Wali Kota dan Pak Wakil Wali Kota sudah perintahkan kepada saya untukk tindaklanjuti temuan itu. Sekarang ini tugas berat BKD karena ada 13.000 lebih yang akan diaudit."
Pihaknya mengaku bahwa untuk memeriksa sekitar 13 ribu lebih merupakan tugas berat yang diemban dan perlu waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu pihaknya telah menyarankan untuk melakukan kerjasama dengan auditor independen untuk memeriksa ijazah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Bekasi sebanyak itu.
Dengan menggandeng auditor independen, selain bisa mempercepat proses validasi ijazah PNS tersebut juga supaya pemeriksaan ijazah bisa netral tanpa pilih-pilih, jadi siapapun yang terbukti menggunakan ijazah palsu bisa dikenakan sanksi, siapapun dan apapun jabatannya.
"Kita mau merangkul aparat indepneden agar bisa kerjasama dengan kita supaya netralitas itu muncul. Jadi jangan sampai ada kepentingan BKD juga di sini," tambah Rayendra.
Pemerintah Kota Bekasi tidak akan fokus kepada ijazah keluaran STIE Adhy Niaga saja tapi juga pada ijazah perguruan tinggi lain, karena bisa saja ijazah dari perguruan tinggi juga palsu. "Kalau kita spesifik ke sana (STIE Adhy Niaga) kita salah. Kita akan semuanya, jadi bukan mikro tapi makro. Dan tidak menutup kemungkinan sekolah swasta lain juga," ujar Rayendra.
No comments:
Post a Comment