Monday, March 30, 2015

Bupati Sumedang Bobo di Lapas Sukamiskin

Bupati Sumedang Ditahan di LP Sukamiskin

cpnson.blogspot.com - Hari ini Senin (30/3) Eka Setiawan selaku Wakil Bupati Sumedang batal memimpin apel pagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilaksanakan di lapangan upacara Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang. Beliau yang sudah datang dari Bandung menuju Sumedang terpaksa harus  kembali lagi ke Bandung untuk menghadiri penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) APBD 2014 oleh BPK di Bandung. Akhirnya Apel pagi pun dipimpin oleh Sekda setempat yakni Zaenal Alimin. Dalam acara tersebut dihadiri oleh hampir seluruh pejabat eselon II, III,  para camat, dan juga eselon IV.

Tugas dan tanggungjawab wakil bupati sumedang semakin bertambah pasca ditahannya Bupati Sumedang, Ade Irawan yang terjerat kasus korupsi perjalanan Dinas DPRD kota Cimahi pada tahun 2011, alat kelengkapan dewan, dan juga pembahasan tentang rancangan Perda yang bernilai Rp 700 miliar. Saat itu Ade masih menjabat sebagai ketua DPRD kota Cimahi periode 2009-2013.

Zaenal Alimin menyampaikan kepada seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar tidak terganggu dengan permasalahan yang menimpa Bupati Sumedang Ade Irawan tersebut. Tetap fokus pada pelayanan publik agar tidak menjadi permasalahan baru. Selain itu bagi yang ingin mengirimkan SMS keprihatinan untuk Bupati Ade juga bisa disampaikan melalui nomor  ponsel Wakil Bupati atau Sekda.

Bupati Sumedang Ade Irawan resmi ditahan Kejaksaan Tinggi, Jawa Barat. Beliau pun langsung mendekam di LP Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Pada hari Jumat (27/3/205) usai pemeriksaan Ade Irawan langsung digiring ke mobil tahanan untuk dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, selama 20 hari guna mengintensifkan proses penyidikan lebih lanjut. Selain itu kasus yang menjerat beliau juga sangat memprihatinkan seluruh warga Sumedang.

"Pertimbangan penyidik dirasa perlu dilakukan penahanan. Yang jelas sudah ada 2 alat bukti,"ucap Suparman (Kasi Penerangan Hukum).

Semoga saja ini menjadi suatu bahan pembelajaran bagi semua pejabat tinggi dan Aparatur Sipil Negara lainnya. Agar kasus seperti ini jangan sampai terulang kembali. Penuhilah tangungjawabmu sebagai seorang pejabat yang memiliki jiwa kepemimpinan. Tunjukkan loyalitas dan profesional kerja.

No comments: