Wednesday, May 13, 2015

Mahar 100 Juta Agar Bisa Lulus CPNS

Suap CPNS
cpnson.blogspot.com - Kisruh yang terjadi pada pelaksanaan tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Konawe Kepulauan, menguak fakta baru. Menurut Narto Asep Deni, salah satu pelamar CPNS di Konkep yang ikut menjambangi Kantor Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bersama puluhan CPNS Konkep lainnya adalah adanya permainan oknum BKD Konkep yang meminta mahar 100 juta agar bisa lulus CPNS. Saya tidak mau bayar 100 juta karena saya merasa nilai TKD saya tinggi. Lagipula uang darimana bisa saya dapat," jelas Narto di Kantor KemenPAN-RB, Senin (11/5). Menurutnya, permintaan upeti itu dilakukan oleh Jumarlin yang merupakan Kepala Bidang Pengadaan Kepegawaian BKD Konkep.

Usut punya usut, ternyata bukan hanya dia Narto yang diminta pelicin. Ardin Ardin Pagala, peserta tes CPNS Konkep berada diposisi kedua pada saat Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini, mengaku dihubungi oleh oknum yang mengaku sebagai bawahannya Bupati Konkep meminta uang pelicin sebesar Rp. 120 juta. "Saya menolak membayar karena saya maunya lulus dengan cara murni. Terus terang saja, bertahun-tahun ada penerimaan CPNS saya tidak berani ikut karena tidak mampu bayar. Baru tahun lalu saya ikut karena saya yakin tesnya murni dengan sistem CAT," jelas Ardin.

Lain halnya dengan Insaf al Dian Rihani, saat pelaksanaan TKD dirinya menempati rangking pertama dan memperoleh nilai 418 untuk jabatan guru matematika. Namun setelah pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang (TKB), dirinya tersapu oleh Rahmat peringkat 55 TKD yang nilainya 55. "Waktu diuji TKB saya hanya ditanya apakah nanti menikah di Konkep. Saya bilang Insya Allah kalau ada jodoh di sini. Saya juga ditanya orang tua asli mana, apakah punya orang dalam di Konkep," ujarnya.

Bukan pelamar umum saja yang dimintai "amplop",  honorer pun ikut dipalak. Kartini seorang Guru sertifikasi Pendidikan Agama Islam ini masuk rangking atas dan masuk formasi. Tapi pada pelaksanaan TKB, dia tidak diuji namun malah ditanyai hal-hal pribadi. "Namun saat TKB, saya ditanya apa ada amplop. Saya juga tidak ditanya tentang kemampuan mengajar. Dengan pengalaman sebagai honorer saya yakin pasti lolos TKB, tapi nyatanya malah tidak lolos," sesalnya.

Para pelamar konawe yang datang ke Kantor Kemenpan ini mengaku trauma jika dilakukan lagi tes ulang TKB. Mereka meminta pemerintah untuk segera mengumumkan hasil TKD-nya saja.

Beberapa waktu lalu MenPAN-RB menyurati Bupati Konkep agar segera mengumumkan langsung hasil TKD CPNS daerahnya, namun Bupati Konkep tak menghiraukannya. Alhasil Panselnas mengambil alih CPNS Konkep ini. Tapi belakangan muncul kabar bahwa MenPAN-RB memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan tes TKB ulang, tapi tetap Bupati Konkep belum meresponnya.

No comments: